Forkopimda DKI Jakarta Bersama Kompenen Masyarakat Menggelar Silaturahmi Dalam Peringatan Nuzulul Qur’an

PENGAWALPERSADA.COM-Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta bersama komponen masyarakat menggelar silaturahmi dalam acara peringatan Nuzulul Qur’an dan Buka Puasa Bersama di Masjid Al-Kautsar, Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/5).

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono selaku tuan rumah acara ini, dalam sambutannya mengucap syukur atas keberhasilan tugas pengamanan di Jakarta berlangsung aman. Kapolda mengapresiasi kerja sama seluruh komponen dalam pengamanan tersebut. “Syukur Alhamdulillah, tugas pengamanan di wilayah yang sangat kompleks dapat kita lakukan dengan baik. Terima kasih atas bentuk sinergi dari seluruh komponen baik dari TNI, Pemprov DKI Jakarta, para tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat selama pelaksanaan tugas,” ujar Kapolda.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono dalam sambutannya menyayangkan terjadinya penyebaran hoaks yang begitu gencar. Menurutnya hal tersebut tidak mencerminkan makna dari bulan suci Ramadhan yang seharusnya diisi dengan ibadah dan kasih sayang.

Pangdam juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga keamanan di Jakarta sebagai barometer stabilitas nasional. “Guna mengantisipasi perkembangan situasi selanjutnya, maka kesiapsiagaan TNI-Polri masih terus dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat, khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Saya berharap kondusifitas ini dapat terpelihara pada hari-hari berikutnya,” ajak Pangdam.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang juga menyampaikan sambutan mengajak seluruh komponen bangsa saling bahu-membahu dan menjaga silaturahmi untuk menjadikan Jakarta tetap aman. “Kita selalu bahu-membahu, kita dalam Forkopimda DKI Jakarta selalu berkoordinasi dengan baik dan segala sesuatunya dikomunikasikan dengan baik untuk menciptakan Jakarta yang aman,” sebut Anies.

Sebagai inti kegiatan ini, tausiah disampaikan oleh Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D yang mengangkat tema ‘Nuzulul Qur’an’. Dalam tausiahnya, Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta ini menyayangkan maraknya ujaran kebencian dan fitnah yang disebarkan pihak-pihak dengan mengatasnamakan Al-Quran.

Sebab menurutnya Al-Quran itu bermakna cinta dan terlepas dari rasa kebencian dan permusuhan. “Jadi tidak beralasan kalau mengatasnamakan Al Qur’an untuk menebar kebencian, karena sejatinya Al-Qur’an itu jika dipadatkan maka menjadi Rahim (cinta),” jelasnya.

Mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Tahun 2011-2014 ini, kemudian menjelasakan bahwa Al-Qur’an itu artinya himpunan, karena menghimpun seluruh kitab suci yang diturunkan sebelumnya yang semuanya mengajarkan cinta kasih. “Jika Al-Qur’an itu dipadatkan akan menjadi Al-Fatihah, jika Al-Fatihah dipadatkan akan menjadi Bismillahirrahmanirrahim. Sedangkan kata Rahman dan Rahim dalam Bismillahirrahmanirrahim menjadi induk dari Asmaul Husna (nama-nama terpuji bagi Allah), sehingga Al-Qur’an itu jika dipadatkan menjadi Rahim (Cinta).@