PENGAWALPERSADA.COM-Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) yang diwakili Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, M.M secara resmi membuka Latihan Pasukan Pendarat Korps Marinir tahun anggaran 2019 di Balai Prajurit Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo. Jumat (10/05/2019).
Pembukaan latihan tersebut ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada perwakilan Penyelenggara, Wasit dan Pengendali Latihan (Wasdal), Penilai dan Pelaku Latihan.
Dalam amanat tertulis yang dibacakan Danpasmar 2, Komandan Korps Marinir mengatakan, dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis dan era globalisasi yang sangat cepat dan dinamis serta adanya perubahan strategi dan taktik militer dimana dimensi perang saat ini tidak terbatas hanya pada wilayah Trimatra namun juga telah meluas pada panca matra yaitu darat, laut, udara, aeorospace dan cyberspace.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya artificial intelligence, autonomous vehicles dan internet of thing mendorong kemajuan teknologi persenjataan serta perubahan taktik dan strategi militer. Konsep perang konvensional telah berevolusi dan beradaptasi menjadi perang hibrida/ irregular warfare, hal ini harus direspon dengan peningkatan profesionalisme prajurit sesuai fungsi jabatannya yang didukung peningkatan pengetahuan dan modernisasi alutsista yang dimiliki KorpsMarinir.
“Tantangan dan tuntutan faktual tersebut menjadikan perhatian kita bersama, maka, perlu adanya peningkatan kemampuan bagi seluruh prajurit Korps Marinir untuk menjadi prajurit yang ekspedisioner dan multi-role, sehingga mampu untuk melaksanakan tugas yang dihadapi,” kata Dankormar.
Disampaikan pula bahwa dengan diselenggarakannya Latihan Pasukan Pendarat Korps Marinir, diharapkan akan mampu menjawab tantangan tugas tersebut melalui peningkatan profesionalisme prajurit Korps Marinir sebagai pasukan pendarat khususnya pada Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) dalam penyusunan rencana pasukan pendarat, teknik dan taktis pasukan pendarat serta kerjasama antar kesenjataan pada saat perebutan tumpuan pantai dalam operasi amfibi guna memberikan dukungan kesiapsiagaan operasional satuan yang lebih besar terhadap segala ancaman dan gangguan bagi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Manfaatkan kesempatan latihan ini dengan sebaik-baiknya sekaligus untuk me-refresh kembali pengetahuan dan kemampuan, baik secara taktis dan teknis untuk mempertahankan jati diri Korps Marinir sebagai pasukan pendarat amfibi,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Komandan Korps Marinir menyampaikan beberapa penekanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan latihan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar setiap langkah dalam menjalankan tugas, selalu mendapatkan ridho dan berkah-nya, menjadi seorang prajurit yang memiliki jati diri sebagai pasukan pendarat dengan prinsip yang teguh, rela berkorban dengan berpegang pada nilai-nilai kebenaran, sapta marga dan sumpah prajurit, memelihara dan meningkatkan terus kemampuan profesionalisme yang telah diterima, agar mampu melaksanakan tugas yang dibebankan TNI, bangsa dan Negara, selama berlatih mengutamakan faktor keamanan untuk mencapai zero accident, menggunakan dan mengikuti dengan seksama prosedur keamanan dan mekanisme latihan sesuai dengan rencana pengamanan latihan yang berlaku.@