Saatnya Menjadikan Sosmed Anda Mesin Pencetak Uang

PENGAWALPERSADA.COM-Jakarta – Pandemi Covid-19 telah membuat segala aktivitas kehidupan berubah dan terbatas. Menurut Fanti Wahyu, pelaku UMKM, keadaan yang serba dibatasi selama pandemi harus bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satunya untuk berdagang secara online.

Fanti menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kemkominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Mendorong Pelaku UMKM Untuk Memasarkan Produk di Era Digital”, Selasa (14/9/2021).

Fanti mengatakan, kita harus terus berkreasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi di tengah pandemi ini. Menurutnya, berdagang secara online adalah pilihan yang menarik.

“Di masa pandemi ini semua berubah. Toko-toko tutup, sekolah-sekolah tutup. Tapi kan orang butuh uang, butuh belanja dan lain-lain. Maka kita manfaatkan untuk berjualan online,” kata Fanti.

Untuk yang baru mulai berdagang online, kata Fanti, bisa memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp, Instagram, Twitter dan lain-lain. Menurutnya, sejumlah platform online tersebut sangat berpotensi untuk jadi media promosi produk yang akan kita pasarkan.

“Daripada kita bikin status-status galau atau melakukan kegiatan yang enggak produktif mending kita jualan aja di medsos,” ujarnya.

“Bagaimana cara mengenalkan produk kita? Ya kita harus nyemplung ke pasar digital. Bisa lewat medsos. Kalau biasanya yang beli orang-orang sekitar atau orang yang kita kenal, lewat digital kita bisa menemukan pembeli-pembeli baru yang tidak terjangkau lewat offline,” lanjut dia.

Fanti menjelaskan, berdagang secara online tidak membutuhkan modal yang besar. Hanya saja, butuh ketelatenan dan kecermatan dalam memasarkannya, salah satunya dengan menampilkan gambar-gambar produk yang menarik

“Harus rajin-rajin motret, ada story tellingnya dan lain-lain,” ucap dia.

Meski kemajuan teknologi semakin cepat, bukan berarti berdagang secara offline ditinggalkan. Bisnis secara online dan offline bisa dilakukan dengan sama baiknya bila kita pandai memanfaatkannya.

“Di sinilah ada seni bagaimana melakukan strategi bisnis secara offline dan online,” lanjutnya.

Dalam webinar itu juga hadir narasumber lainnya, yakni anggota Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan. Ia menyampaikan bagaimana peran digitalisasi yang telah mengubah segala lini kehidupan masyarakat.

“Tentu kita harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Kita harus bijak, harus paham dan harus bisa menjadikannya untuk kegiatan yang produktif,” ujarnya.

Krisantus mengatakan, di masa depan segala bisnis, terutama pedagang tradisional harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Kalau tidak, kata dia, maka mereka akan ketinggalan.

“Retail shop seperti Ramayana, Matahari nantinya juga akan beralih mengikuti perkembangan teknologi. Bahkan, dalam dunia pendidikan juga berubah terutama karena didorong adanya pandemi Covid-19,” ujarnya.

Ia menilai, peran UMKM bagi perekonomian Indonesia sangat strategis karena menjangkau 99 persen penduduk. Dirinya menyebut, hingga saat ini usaha mikro sudah mencapai 64 juta.

“Permasalahan yang sedang dihadapi negara akibat pandemi ini membuka kesempatan baru. Jika kita pintar dan bijak memanfaatkannya akan menang,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Samuel A Pengerapan, dalam sambutannya menyampaikan, agenda transformasi digital harus dipercepat seiring adanya pandemi Covid-19. Namun, menurutnya, masyarakat harus terus didorong untuk memiliki kemampuan literasi digital untuk menyambut transformasi digital tersebut.

“Literasi digital adalah kemampuan yang paling krusial untuk menghadapi era ini. Untuk mencapai tingkat literasi digital yang baik, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah dalam hal ini Kominfo telah melakukan berbagai kebijakan berupa berbagai macam inisiatif kegiatan literasi digital untuk mendorong terwujudnya masyarakat digital. Kita harus mempersiapkan SDM kita untuk menghadapi era digital ini,” katanya.@