Membangkitkan Pariwisata Indonesia dengan Media Digital

PENGAWALPERSADA.COM- Jakarta – Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak di Indonesia akibat pandemi Covid-19. Namun, kini pariwisata mulai bangkit seiring menurunnya angka penyebaran Covid-19 secara nasional.

Untuk mempercepat kebangkitan pariwisata, media digital bisa berperan penting di tengah kemajuan teknologi. Untuk itu, para pelaku pariwisata hingga warga lokal diharapkan bisa membantu untuk membangkitkan destinasi wisata yang ada di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Demikian benang merah yang menjadi pembahasan dalam Webinar Literasi Digital yang digelar Kemkominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Promosi pariwisata Indonesia Melalui Media Digital”, Rabu (15/9/2021).

Salah satu narasumber dalam webinar itu, Ahmad Redi, seorang akademisi dan peneliti, mengatakan, kemajuan teknologi harus bisa dimanfaatkan secara positif, salah satunya untuk mempromosikan pariwisata di daerahnya.

“Media digital ini bisa digunakan untuk menjadikan pengalaman berwisata kita yang mengesankan dan luar biasa. Dari situ, orang bisa tertarik untuk mendatangi destinasi wisata yang kita dokumentasikan secara digital,” kata Redi.

“Ini perlu dilakukan kita semua para traveler, wisatawan, sampai warga lokal yang ada di destinasi wisatanya masing-masing,” lanjut dia.

Redi mengatakan, wisata digital tidak hanya bagaimana orang datang, tapi orang-orang lokal bisa mendokumentasikan agar bisa menarik para wisatawan untuk datang.

“Covid-19 memang sangat menghantam pariwisata kita. Tapi kini perlahan mulai pulih. Kita berharap program vaksinasi ini bisa membuat pariwisata cepat pulih,” ujarnya.

Untuk meningkatkan sektor pariwisata, kata Redi, diperlukan smart travel, smart destination dan smart promotion. Menurutnya, ketiga hal ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan.

“Aksesabilitas pariwisata juga perlu disiapkan. Bagaimana daerah-daerah yang potensial bisa dibuka untuk membangun destinasi wisata. Bagaimana rencana induk kepariwisataan dilakukan secara konsisten,” ucap dia.

Redi mengungkapkan, bangsa Indonesia beruntung dikaruniai alam flora dan fauna yang sangat luar biasa. Bahkan, keanekaragaman hayati di Indonesia adalah yang terbesar se-dunia setelah Brazil.

“Maka ini jangan sampai menjadi kutukan. Kita juga punya potensi peninggalan sejarah atau purbakala,” ungkap Redi.

Ia menilai, pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong perekonomian dan bertumbuhnya perekonomian lokal, termasuk mengurangi angka kemiskinan.

“Tujuan kepariwisataan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Misalnya Provinsi Bali PAD-nya sangat dipengaruhi oleh pariwisata. Dan itu sangat memengaruhi perekonomian nasional. Ekonomi rakyat juga berkembang. Ini tujuan pariwisata,” ujar dia.

Berbicara pariwisata, lanjut dia, harus melibatkan lintas sektor. Menurutnya, Kominfo juga memiliki peran strategis untuk memberikan literasi digital yang baik tentang pariwisata sehingga pertumbuhan pariwisata di Indonesia semakin baik.

“Pembangunan yang perlu dilakukan adalah dalam hal industri pariwisata mulai dari transportasi akomodasi maupun destinasinya,” lanjutnya.

Sementara, anggota Komisi I DPR RI, Krisantus Kurniawan, mengatakan, perkembangan teknologi yang pesat ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satunya untuk mempromosikan destinasi wisata.

“Pemerintah pusat telah membuat 5 super prioritas pariwisata di Indonesia. Sesungguhnya di Kalimantan Barat juga terdapat destinasi wisata yang tidak kalah dengan yang menjadi super unggulan. Saya yakin dan percaya, kalau kita bisa memanfaatkan teknologi dan informasi warga di Kalbar bisa promosikan bagaimana indahnya destinasi wisata di Kalbar tentu kita akan menjadi destinasi super prioritas selanjutnya seperti halnya Danau Toba,” katanya.

“Saya berharap, manfaatkan media digital dengan positif untuk kemajuan kita bersama, termasuk untuk promosi pariwisata,” pungkasnya.