Masa Depan Indonesia Ditentukan Kaum Milenial

PENGAWALPERSADA.COM- Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory, meyakini, generasi milenial akan menentukan masa depan Indonesia. Untuk itu, kata dia, bonus demografi yang akan diraih Indonesia ini harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Hasbi menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam Webinar Forum Diskusi Publik yang digelar Ditjen IKP Kemkominfo RI bekerja sama dengan Komisi I DPR RI dengan tema “Pandangan Politik Generasi Milenial”, Jumat (19/8/2021).

“Mereka (generasi milenial) ini di 2045 sudah melebihi 60 persen dari penduduk Indonesia,” kata Hasbi.

Ia menjelaskan, kaum milenial adalah generasi Y dan Z. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada 38 juta kaum milenial saat ini.

Menurut Hasbi, adalah penting untuk memahami karakter milenial dalam menghadapi tantangan zaman.

“Dengan banyaknya generasi milenial, kalau salah langkah, maka ekonomi akan turun lagi. Dari segi jumlah milenial ini bisa mengubah perpolitikan di Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap, partai politik di Indonesia saat ini lebih banyak memberikan kesempatan kepada generasi milenial untuk terjun ke politik praktis.

“Para milenial bisa menjadi anggota legislatif ataupun kepala daerah. Pesan saya kepada para milenial, jangan antipati dengan politik,” ucapnya.

Selain Hasbi Anshory, hadir juga narasumber lainnya, yakni Guru Besar Tata Negara Universitas Jambi, Prof Bahder J Nasution. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan kepada milenial untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat bila terjun ke politik praktis.

“Jadi pelaku politik itu harus betul-betul memberikan kontribusi bagi masyarakat. Harus punya wawasan yang kuat. Jadi kaum milenial itu mempunyai wawasan politik yang luas,” katanya.

Ia memaparkan, karakter pelaku politik milenial sebenarnya yang pertama adalah korektif. Menurutnya, hal itu sudah ciri khas kaum milenial.

“Apa yang dikoreksinya, ya pemerintahan. Yang kedua reaktif. Menguasai perkembangan teknologi. Dengan menguasai perkembangan teknologi maka dengan mudah mendapatkan berbagai hal, termasuk data-data. Kaum milenial bukan cuma lumbung suara yang bisa dimanfaatkan, tapi merupakan aktor politik yang harus diperhitungkan,” paparnya.

Sementara itu, Direktur IKPMK Kemenkominfo, Wiryanta, yang hadir memberikan keynote speach dalam webinar itu menyampaikan, politik tidak semata-mata siapa memperoleh apa dan bagaimana. Menurutnya, politik adalah perjuangan dari sebuah ide dalam rangka untuk kemakmuran bangsa dan negaranya yang diperjuangkan oleh perkumpulan sekelompok orang.

“Tentunya wahana untuk ini adalah partai politik. Partai politik adalah infrastruktur. Sementara lembaga-lembaga negara merupakan suprastruktur politik. Generasi milenial ini kan sebuah generasi X, Y, Z. Ini sebetulnya memiliki potensi yang besar dalam partisipasi politik,” katanya.@