Lantamal III Menggelar Latihan Pertahanan Pangkalan Di Pelabuhan JITC-2 Tanjung Priok

PENGAWALPERSADA.COM- Komandan Lantamal III Jakarta, Brigadir Jenderal TNI (Mar)  Hermanto, S.E., M.M. memimpin gelar latihan pertahanan Pangkalan di saksikan oleh Panglima Koamando Armada I, Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. yang di laksanakan di dermaga JICT-II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. Selasa, (21/7/2020).

Pertahanan pangkalan yang dilaksanakan oleh prajurit kebanggaan Lantamal III, disaat sedang melaksanakan tugas sehari-hari di Penjagaan, diawali dengan apel pagi, selasa (21/7) dilanjutkan olah raga pagi demi tetap terjaga kebugaran dan kesehatannya. Dalam pelaksanaan tugas saat ini, kita di hadapkan dengan kondisi global yaitu adanya pandemic covid-19, yang merupakan salah satu ancaman nyata, maka seluruh prajurit Lantamal III tetap selalu melaksanakan protocol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 dan selalu menjaga kebersihan tubuh, menjaga jarak dan menggunkan masker. Dalam situasi covid-19 penjagaan pangkalan melaksanakan presedur pemeriksaan personel dan kendaraan oleh Anggota jaga dan personel intelijen, pengaturan lalu lintas oleh Pomal serta yang melaksanakan protocol kesehatan covid-19 adalah personel Dinas kesehatan.

Massa aksi demonstran di depan penjagaan dihalau oleh Polres Tanjung Priok dan meminta demonstran untuk kembali karena bukan tempatnya untuk menyampaikan aspirasinya. Demonstran yang ditunggangi kelompok tertentu sedang melakukan unjuk rasa dengan mengusung isu bahwa TNI tidak menjalankan program pemerintah terkait pandemic covid-19, mereka tidak setuju dengan diselenggarakannya kegiatan latihan dan operasi TNI pada masa pandemic covid-19.

Situasi ancaman meningkat, massa demonstran mulai melakukan tindakan anarkis dan mendekat kearah pangkalan, kekuatan polri disektor yang telah terintegrasi dengan pangkalan meminta bantuan untuk mengerahkan kekuatan pengendali huru-hara ditempat kejadian. Pasukan Huru-hara dengan sigap dan cepat membentuk formasi bersaf untuk menghambat gerakan maju demonstran aksi demonstran, aksi demonstran sempat terhenti sejenak, terlihat salah satu demonstran memberikan aba-aba dan mereka kembali anarkis. Komandan pengendali huru hara berusaha untuk melakukan dialog dengan pemimpin unjuk rasa, akan tetapi pemimpin unjuk rasa justru memprovokasi massa, terus mendesak dan melakukan tindakan anarkis kepada pasukan pengendali huru-hara.

Nampak 2 org dari massa yang telah di intai oleh tim intelijen pangkalan sebagai provokator ditangkap dan diserahkan kepada pomal, hasil tangkapan 2 org provokator diserahkan ke pihak Polri, hal ini merupakan suatu bentuk sinergitas antara TNI dan Polri dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Datangnya pesud musuh, tiba-tiba terbang rendah 6 unit pesawat jenis bonanza merupakan jenis pesawat latih kebanggaan TNI AL disimulasikan sebagai pesawat musuh dengan kecepatan tinggi dan maneuver yang cepat melintas di atas pangkalan. Kemudian gelar kekuatan pertahanan udara pangkalan dengan mengeluarkan 3 pck meriam anti air craft 35mm, twin gun norinco yang dimiliki Batalyon Arhanud 1 Marinir Pasmar 1 dilengkapi radar AF 902 fire control system (FCS) dengan kemampuan serangan anti udara, melaksanakan gelar melingkar untuk melindungi dan mengamankan pangkalan dari bahaya serangan udara, dimana radar AF 902 FCS menangkap signal pesawat udara musuh dari jarak 25 KM di udara yang akan mengancam keamanan pangkalan sehingga meriam arhanud siap menghalau datangnya pesawat musuh,

Dengan melepaskan tembakan ke arah musuh. Tembakan meriam arhanud belum mampu menghalau pesawat musuh karena bermanuver dengan kecepatan sangat tinggi sehingga mengakibatkan salah satu bangunan di mako pangkalan terkena tembakan pesawat dan hancur terbakar. Kebakaran dapat di tanggulangi oleh tim pemadam kebakaran, selanjutnya tim kesehatan bergerak dengan cepat melaksanakan evakuasi medis terhadap korban.

Demikian rangkaian demontrasi pertahanan pangkalan yang di simulasikan oleh prajurit Lantamal III Jakarta. “Jalesveva Jaya mahe, justru dilaut kita jaya”